Gelas seng jadul selalu punya tempat spesial di hati banyak orang. Bentuknya sederhana, motifnya khas, dan kenangan yang melekat bersamanya tak tergantikan. Dulu, gelas ini sering dipakai untuk minum teh atau kopi panas di rumah nenek, di warung kecil pinggir jalan, atau saat berkumpul bersama keluarga. Kini, di tengah maraknya tren vintage, gelas seng model lama kembali dicari. Kehadirannya bukan hanya soal fungsi, tapi juga membangkitkan nostalgia dan kehangatan suasana.
Tak jarang, melihat gelas ini bisa langsung membuat hati terasa hangat. Seperti ada rindu yang tersimpan lama dan akhirnya bisa dilepas lewat secangkir kopi di atas meja kayu tua. Itulah kekuatan sebuah benda sederhana yang sarat makna.

Keunggulan Bahan Gelas Seng Jadul
Gelas jadul terbuat dari bahan dasar seng yang dilapisi enamel atau porselen tipis. Material ini membuat gelas lebih kuat dibanding gelas kaca biasa. Salah satu keunggulannya yaitu tahan terhadap suhu panas maupun dingin. Kopi atau teh panas tetap aman disajikan tanpa khawatir gelas retak atau pecah.
Selain itu, gelas seng tidak mudah rusak meski sering dipakai. Bahkan jika terjatuh, gelas hanya penyok atau lecet sedikit, bukan pecah berkeping seperti gelas kaca. Daya tahannya inilah yang membuatnya bertahan puluhan tahun. Banyak orang menyimpan gelas ini sebagai warisan keluarga, karena nilai sentimentalnya begitu kuat.
Bukan cuma soal kekuatan, gelas seng jadul juga terkenal karena tampilannya yang unik. Motif bunga, garis warna-warni, hingga warna dasar putih dengan pinggiran biru, semuanya memberi kesan klasik yang tak lekang waktu. Setiap kali menggunakannya, seolah kembali ke masa kecil yang penuh keceriaan.
Fungsi dan Kegunaan Gelas Jadul di Era Sekarang
Meskipun tergolong barang lama, gelas seng jadul masih sangat relevan dipakai di era modern. Banyak kafe dan rumah makan konsep tempo dulu kembali menggunakan gelas ini untuk menyajikan minuman. Selain memperkuat suasana nostalgia, kehadiran gelas ini juga menjadi nilai tambah bagi pengunjung yang merindukan suasana kampung halaman.
Di rumah, gelas seng cocok digunakan untuk minum teh, kopi, atau sekadar air putih. Beberapa orang bahkan memanfaatkannya sebagai wadah tanaman hias mini, tempat sendok-garpu, atau pajangan di rak dapur. Fungsinya bisa sangat fleksibel sesuai kreativitas.
Rasanya ada kebahagiaan kecil setiap kali menyentuh gelas ini. Kenangan masa lalu, obrolan ringan sore hari di teras rumah, hingga aroma teh tubruk buatan ibu seolah hadir kembali.
Berdasarkan video TikTok @dapurkhasanah, makanan terasa lebih sedap saat disajikan menggunakan gelas dan piring seng jadul enamel. Aroma teh berpadu dengan renyahnya pisang goreng langsung membawa ingatan ke masa kecil. Suasana sederhana itu membuat rasa minuman dan makanan seolah jauh lebih nikmat, seakan setiap tegukan dan gigitan mengandung cerita lama.
Cara Merawat Gelas Seng Jadul agar Tetap Awet
Merawat gelas jadul ini sebenarnya tidak sulit. Cukup cuci dengan air sabun hangat dan kain lembut. Hindari memakai spons kasar yang bisa merusak lapisan enamel. Setelah dicuci, keringkan gelas segera agar tidak berkarat di bagian pinggirnya.
Jika ada noda membandel, rendam gelas dengan air hangat dan sedikit cuka selama beberapa menit. Lalu bilas dan keringkan. Simpan gelas di tempat kering dan hindari menumpuk terlalu banyak agar tidak lecet. Perawatan sederhana ini bisa membuat gelas bertahan hingga puluhan tahun.
Ada perasaan puas setiap kali melihat gelas lama tetap terjaga bentuk dan warnanya. Seolah benda sederhana itu ikut menyimpan banyak cerita hidup yang tak pernah pudar.
Gelas seng jadul bukan sekadar alat minum biasa. Keunikan desain, ketahanan material, dan nilai sentimentalnya membuat gelas ini kembali dicari. Cocok untuk menambah suasana nostalgia di rumah maupun usaha kuliner bertema tempo dulu. Perawatannya pun mudah dan awet digunakan. Tak heran jika gelas ini tak pernah benar-benar hilang dari ingatan banyak orang.
Karena itu, tak ada salahnya mulai mencari kembali gelas seng peninggalan nenek di lemari tua atau berburu di pasar barang antik. Rasakan sendiri sensasi minum teh hangat di sore hari, ditemani secangkir gelas seng jadul yang penuh cerita dan kenangan manis. /tari